Akuratmedianews.com – Kericuhan pecah saat ratusan aktivis aliansi Sekartaji mengepung kantor DPRD Kota Kediri, Kamis (27/3/2025). Massa berpakaian hitam membawa spanduk-spanduk berisi seruan, seperti Selamatkan Indonesia dari Penjajahan Bangsa Sendiri dan Rakyat Menolak Dikepung Senjata.
Massa menggelar aksi di sepanjang Jalan Mayor Bismo hingga Gedung DPRD Kota Kediri sore ini. Aksi berjalan lancar dengan orasi dan pemasangan poster protes. Sebelumnya, sekitar pukul 11.00 siang, massa telah mengadakan audiensi dengan Komisi A DPRD Kota Kediri.
Mereka meminta kejelasan mengenai revisi UU TNI yang dianggap masih belum jelas arah dan dampaknya. Audiensi tersebut juga dihadiri oleh Komandan Kodim 0809/Kediri, Ragil Jaka Utama, yang menyatakan bahwa pihaknya siap menampung aspirasi mahasiswa.
“Kami sudah sepakat bahwa aksi unjuk rasa di Kota Kediri tidak boleh berujung anarkis. Semua aspirasi sebaiknya disampaikan melalui jalur dialog,” ujarnya.
Namun, hari menjelang malam suasana kian memanas. Massa mulai aksi anarkis, perusakan, vandalisme dengan mencorat-coret area sekitar serta menempelkan sejumlah kertas kecil bertuliskan pesan – pesan.
Beberapa demonstran melempar bom molotov dan petasan ke arah aparat keamanan. Kemudian, mobil water cannon menembakkan air, sementara aparat masih menyelidiki pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Situasi yang semakin tegang membuat aparat mengerahkan mobil water cannon untuk menyemprotkan air ke arah massa. Para demonstran pun berlarian mencari perlindungan di beberapa lokasi, seperti Gedung Nasional Indonesia (GNI) dan Taman Brantas.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti peran TNI dalam pemberantasan narkotika yang seharusnya menjadi ranah kepolisian. “Itulah yang ingin kami kritisi,” lanjutnya, sambil menekankan pentingnya keterbukaan pemerintah dalam setiap kebijakan yang dibuat.