Akuratmedianews.com – Puluhan sopir truk atau Awak Mobil Tangki (AMT) menggelar aksi mogok untuk mengirim Bahan Bakar Minyak (BBM) milik Pertamina ke sejumlah SPBU, Senin (7/7/2025).
Aksi mogok kerja itu dimulai pukul 07.00 WIB didalam area Kantor Fuel Terminal yang berada di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Salah seorang sopir tangki, Supoyo (55) mengatakan aksi mogok ini untuk mendesak pihak perusahaan supaya menaikkan batas usia pensiun dari 56 menjadi 59 tahun bagi para AMT di Fuel Terminal.
“Kalau di tempat lain kan usia pensiun 55, tapi di perusahaan kita 56 dan teman-teman ini meminta perpanjangan pensiun sampai 59 tahun,” katanya.
Diungkap Supoyo, aksi mogok tersebut hanya berlangsung selama satu setengah jam. Para sopir kembali bekerja setelah perwakilan perusahaan berjanji akan menyampaikan tuntutan kepada pihak pimpinan.
“Setelah ditemui pihak perusahaan, teman-teman langsung kerja lagi,” ungkapnya.
Disebutkan Supoyo, total AMT di Fuel Terminal kurang lebih 200 orang. Ia berharap tuntutan mereka diakomodir oleh pihak perusahaan.
“Kalau saya pribadi ikut aturan perusahaan saja. Tapi kalau tuntutan teman-teman direspons iya alhamdulillah,” ucapnya.
Dalam keterangan resminya, Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyatakan pihaknya bersama dengan manajemen PT Cahaya Andika Tamara (CAT) selaku mitra kerja yang bertanggung terhadap AMT telah berkomunikasi dengan mereka yang melakukan aksi mogok.
“Aksi unjuk rasa ini merupakan masalah hubungan kerja antara PT CAT dan para AMT. Mereka menuntut penyesuaian usia pensiun 59 tahun,” ujarnya.
Berdasarkan hasil komunikasi tersebut, telah tercapai kesepakatan, dimana perusahaan bersedia untuk menampung aspirasi yang disampaikan para AMT.
“Atas kesepakatan tersebut aksi dihentikan dan para AMT bersedia bekerja kembali melakukan penyaluran BBM,” terangnya.
Diakui Ahad, aksi mogok itu mengakibatkan operasional penyaluran BBM sempat tertunda. Beruntung pihak perusahaan segera turun tangan sehingga pendistribusian bisa kembali normal seperti sedia kala.
“Tidak terdapat korban ataupun kerugian materil akibat dari aksi tersebut,” tandasnya.(*)