banner 728x250

Keterbatasan Fisik Tak Halangi Prestasi, Tsalis Magistra Brilianti Juarai Festival Anak Berani Bicara

  • Bagikan
APRESIASI : Agis saat Menerima PIala dari Bupati Tuban atas Prestasinya
banner 780X90

TUBAN,Akuratmedianews.com – Keterbatasan fisik tak menghalangi prestasi. Dengan semangat, kerja keras dan ketekunan, prestasi bisa hadir di tengah keterbatasan yang ada. Itulah yang bisa dibuktikan  Tsalis Magistra Brilianti, juara Festival Anak Berani Bicara Kabuoaten Tuban.

Ada dua anak yang hadir dalam podscast yang diasuh Pranata Humas Kantor Kemenag Tuban Laidia Maryati itu. Tentu bukan anak sembarangan, dua anak yang dihadirkan untuk bercerita itu adalah anak-anak berprestasi.

Dia adalah Sri Teddy Wiryawan Ketua Forum Anak Kabupaten Tuban dan Tsalis Magistra Brilianti juara pertama Festival Anak Berani Bicara Kabupaten Tuban 2025. Kebetulan, dua anak hebat ini berasal dari lembaga pendidikan yang sama : Madrasah Aliyah Sains Bina Insan Kamil Tuban.

Perjuangan Agis, panggilan akrab Tsalis Magistra Brilianti, patut diacuni jempol dan bisa menjadi inspirasi anak-anak lainnya. Bahwa keterbasan fisik tidak menghalangi untuk meraih prestasi. Agis membuktikan itu, meski secara fisik dia difabel, namun semangat dan kemauannya untuk maju menjadikan dia mengalahkan ratusan peserta lain.

Ya, Agis menjadi juara pertama pada Festival Anak Berani Bicara yang digelar beberapa waktu lalu di Alun-alun Kota Tuban. Ribuan peserta memadati Alun-alun kebanggaan warga Tuban tersebut kalau itu.

Bahkan, selain Bupati Tuban Aditya Halindra Fadizky beserta wakilnya yang hadir langsung, juga hadir jajaran Forkopimda dan instansi terkait turut serta memeriahkan. Kegiatan itu hasil kerjasama Forum Puspa dengan Forum Anak Kabupaten Tuban.

Banyak penghargaan yang diberikan pada anak-anak berprestasi saat itu. Pemberian penghargaan diserahkan secara langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, termasuk penghargaan untuk Agis. Kesuksesan gelaran tersebut tidak terlepas dari kiprah Ketua Forum Anak Kabupaten Tuban, Sri Teddy Wiryawan.

Teddy mengaku, dalam kesempatan tersebut dibagikan ratusan piala kejuaraan festival Anak Berani Bicara. Ada piala Bupati, Wakil Bupati dan dari yang lainnya.

“Kegiatan festival anak berani bicara ini merupakan suatu program yang tujuannya mengajak seluruh anak di Kabupaten Tuban untuk berkreativitas, dan juga kesempatan agar mereka berani untuk mengutarakan pendapat sekaligus solusinya untuk pembangunan mental anak,” terang putra Sekda Kabupaten Tuban Budi Wiyana ini.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan sinergi apik dengan Forum Puspa (Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) dan Forum Anak.

“Peserta yang mengikuti lomba sebanyak 203 orang, berasal dari SMP/MTs, SMA/MA dan SMK se-Kabupaten Tuban, serta Sekolah Luar Biasa (SLB), dengan juri dari Dinsos, Forum anak dan juga pengurus Forum Puspa,” ungkap Teddy.

Setiap peserta membuat video singkat berisi tentang pendapat, gagasan dan keinginan dengan tema sekolah rakyat, MBG, pembullian (perundungan), kekerasan seksual dan bahaya narkoba. “Setelah dilakukan seleksi, dikumpulkan 5 nominasi terbaik. Juara pertama adalah Tsalis Magistra Brilianti,’’ jelasnya.

Yang menarik, Agis mengangkat tema tentang perundungan, dia secara tegas menolak perundungan, apapun alasannya. Dan tema inilah yang mengantarkan dia menjadi juara. Agis merupakan anak dari Pengawas Madrasah Kemenag Tuban, Suwarno ini sengaja memilih tema perundungan, dengan alasan terkait dengan dengan dirinya yang difabel.

“Perundungan itu tidak bermanfaat untuk pembuli dan yang dibuli. Jadi jangan takut menyuarakan, karena perundungan itu bertentangan dengan hukum,’’ ujar gadis yang mempunyai hobi menulis novel ini.

Para Laidia Maryati yang mengajaknya berbincang dalam podcast, Agis menceritakan perjuangannya dalam menyiapkan materi lomba. Dia menyebut persiapan lomba yang singkat, hanya 4 – 5 hari membuatnya harus bekerja keras. Seperti melakukan riset kecil-kecilan, membaca litaratur dan informasi-informasi lain terkait tema yang akan dia angkat.

“Kami mengirimkan video singkat maximal dua menit. Di dalam video tidak boleh mengandung unsur sara. Video dikirim lewat instagram, dengan tagar yang telah ditentukan, lalu setelah mengupload link disalin dan dimasukkan ke pengumpulan karya, dan juga dikirim ke kontak person untuk antisipasi,” terangnya.

Ternyata hasil karyanya itu menarik minat dewan dan memberinya poin terbanyak dibanding dengan ratusan karya serupa dari peserta lain. Sehingga mengantarkan Agis menjadi juara dalam ajang tersebut. Kepala Kemenag Tuban Umi Kulsum juga memberikan apresiasi pada Agis atas prestasinya ini.

Dihubungi secara terpisah, Kepala MA Sains Bina Insan Kamil Tuban Teguh Pambudi Agung menjelaskan, selain hal di atas ada 14 murid MA Sains Bina Insan Kamil (BIK) juga mendapatkan apresiasi berupa penyerahan medali dari Bupati Tuban karena telah berpartisipasi dalam Festival Anak Berani Bicara 2025.

“Prestasi ini menunjukkan bahwa para murid madrasah mempunyai kemampuan untuk kreatif dan sanggup memberikan edukasi pembelajaran bagi masyarakat tentang bahaya bullying,” ujar Teguh.

Selain itu,lanjutya, ada penyerahan karya literasi murid MA Sains Bina Insan Kamil (BIK) Tuban berupa 6 karya terdiri dari 3 buku antologi puisi, 1 cerpen dan 2 buku novel oleh Kepala MA Sains Bina Insan Kamil (BIK) kepada Bupati Kabupaten Tuban.

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *