Akuratmedianews.com – Rencana ekspansi layanan Bus Trans Jatim ke wilayah Kabupaten Tuban rupanya belum masuk dalam prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyebut bahwa pengembangan koridor baru Trans Jatim saat ini masih difokuskan pada wilayah aglomerasi, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, hingga sebagian Lamongan.
“Fokusnya masih di kawasan aglomerasi dulu, atau wilayah yang saling terhubung secara geografis dan ekonomi. Panjang sedikit ke Lamongan sisi barat,” ujar Emil saat ditemui di sela kegiatan di Tuban, Minggu (20/7/2025).
Namun, saat disinggung soal kemungkinan ekspansi layanan ke Tuban, Emil justru menyampaikan apresiasi terhadap sistem transportasi lokal milik Pemerintah Kabupaten Tuban, yakni Bus “Si Mas Ganteng”.
Emil menilai kehadiran bus Si Mas Ganteng merupakan bentuk inisiatif mandiri dari pemerintah daerah dalam menyediakan layanan transportasi yang layak bagi masyarakat. Terlebih, layanan ini dinilai berhasil memperkuat konektivitas antarwilayah, seperti Tuban dan Bojonegoro.
“Kita di provinsi ini fungsinya memantik antar kabupaten/kota. Tuban juga sudah punya Si Mas Ganteng yang menghubungkan ke Bojonegoro,” ungkapnya.
Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu juga menegaskan bahwa perluasan koridor Bus Trans Jatim tetap akan dilakukan secara bertahap. Sejumlah wilayah saat ini tengah dipersiapkan untuk menjadi bagian dari jaringan baru, termasuk Malang Raya dan kawasan Gerbangkertosusila yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
Sebagai informasi, Bus Trans Jatim pertama kali diluncurkan pada 2022 dengan misi menyediakan layanan transportasi massal yang terjangkau, aman, dan efisien di wilayah Gerbangkertosusila.
Hingga pertengahan 2025, Trans Jatim telah mengoperasikan enam koridor aktif. Terbaru, Koridor VI yang melayani rute Terminal Porong, Sidoarjo – Terminal Kertajaya, Mojokerto.
Meskipun belum ada rencana konkret untuk ekspansi ke wilayah Tuban, pujian orang nomor dua di Jatim terhadap Bus Si Mas Ganteng menjadi sinyal positif atas inisiatif transportasi daerah yang mandiri dan proaktif dalam melayani kebutuhan mobilitas masyarakat.