Akuratmedianews.com – Freelancer merupakan pekerjaan secara mandiri yang dilakukan banyak orang di era digital ini, karena ada kebebasan waktu, fleksibilitas tempat kerja, dan peluang penghasilan tanpa batas menjadi daya tarik tersendiri.
Di bali berbagai keuntungan tersebut, ada tantangan yang tidak bisa diabaikan yaitu ketidapastian pendapatan. Berbeda dengan pekerja tetap, yang mana menerima gaji bulan secara rutin. Para freelancer akan mendapatkan proyek melimpah dan penghasilan signifikan.
Namun, ada pula saat-saat sepi pekerjaan yang mengharuskan mereka berhemat, kondisi ini membuat perencanaan keuangan mereka menjadi lebih kompleks dan membutuhkan strategi yang matang. Salah satu solusi untuk membangun keamanan finansial jangka panjang bagi freelancer adalah melalui investasi.
Di sisi lain, bagi sebagian freelancer ini merupakan sebuah investasi yang mungkin terdengar menakutkan atau rumit, dengan penghasilan yang tidak selalu stabil, membayangkan menyisihkan dana untuk masa depan bisa terasa mustahil. Namun, justru karena ketidakpastian itu, investasi menjadi semakin penting. Investasi memungkinkan mereka mengelola keuangan secara lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan strategi yang tepat, investasi dapat menjadi fondasi finansial yang kukuh, bahkan tanpa gaji bulanan. Selain menghadapi masa sepi proyek, investasi juga bisa menjadi cara efektif untuk membangun tabungan pensiun secara bertahap.
Berbeda dengan pekerja tetap yang mendapatkan manfaat pensiun dari perusahaan, freelancer harus menyiapkan dana pensiun mereka sendiri sedini mungkin, dengan berinvestasi, freelancer juga punya peluang untuk mengembangkan dana mereka seiring waktu tanpa tergerus inflasi seperti menyimpan uang di tabungan, lebih dari itu, menyisihkan dana untuk investasi secara rutin, meski kecil, bisa melatih kebiasaan baik dalam mengelola keuangan.
Freelancer tak perlu menunggu proyek besar atau klien tetap untuk memulai investasi. Dengan kemajuan teknologi finansial, kini siapa pun bisa berinvestasi mulai dari nominal kecil, bahkan puluhan ribu rupiah. Kuncinya adalah konsistensi serta pemilihan instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
Sebelum berinvestasi, freelancer perlu mengenali tujuan keuangan. Apakah ingin mengumpulkan dana pensiun, membeli rumah, atau sekadar menyiapkan dana darurat.
Tujuan ini akan membantu menentukan jangka waktu dan jenis investasi yang tepat, kemudian hitung pengeluaran bulanan rata-rata dan tetapkan persentase tertentu (misalnya 10-20 persen) untuk disisihkan sebagai dana investasi setiap kali menerima pembayaran proyek, Freelancer juga perlu memilih instrumen esuai profil risiko.
Untuk investor pemula, reksa dana bisa menjadi pilihan yang aman dan terdiversifikasi. Sementara itu, bagi yang sudah paham pasar modal, saham atau Exchange Traded Fund (ETF) bisa dipertimbangkan untuk potensi hasil lebih besar.
Hal yang tak kalah penting dalam berinvestasi adalah memilih platform yang menyediakan akses mudah, edukasi finansial, dan fitur pemantauan real-time. Dengan demikian, investor bisa mengontrol portofolio secara optimal.









