TUBAN,Akuratmedianews.com – Netralitas aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dalam pilkada patut dipertanyakan. Sebab, saat musim kampanye pilkada saat ini, Pemkab) Tuban melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD) tahap dua.
Yang janggal, program yang bersumber dari APBD Tuban 2024 berupa bantuan sosial (bansos) berupa beras kemasan 10 kilogram yang dibagikan itu tercantum logo Pemkab Tuban dan ada tulisan ‘Mbangun Deso Noto Kutho’. Kalimat merupakan jargon salah satu pasangan calon.
Dikonfirmasi wartawan Kepala Dinsos P3A PMD Tuban, Sugeng Purnomo membenarkan bahwa ada jadwal penyaluran bansos BPNTD kepada warga miskin penerima manfaat.
“Jadwal ada, untuk lebih jelasnya kontak Mas Mahe ya,” kata Sugeng lalu mengarahkan untuk menghubungi Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Penanganan Bencana, dan Kepahlawanan Dinsos P3A PMD Tuban, Mahendra Yanu Putra Perdana.
Sementara itu, Mahendra Yanu Putra Perdana mengungkapkan, BPNTD tahap dua bakal disalurkan secara bertahap di 20 kecamatan, mulai 14-17 Oktober 2024. Sasarannya, 2.777 keluarga penerima manfaat (KPM), masing-masing KPM mendapatkan jatah beras 30 kilogram sekaligus.
“Jumlah total se-Kabupaten Tuban setelah di verval kepada 2777 KPM, 10 kilogram dikalikan 3 bulan,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini Koordinador Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tuban, Mochammad Sudarsono mengaku sedang meminta jajarannya untuk menindaklanjuti adanya kabar penyaluran beras bertuliskan kalimat ‘Mbangun Deso Noto Kutho’.
“Kami akan meminta data di semua kecamatan, apa sudah ada yg menemukan pembagian BPNTD itu. Selanjutny, nanti akan dikaji dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, Sugeng membantah, bahwa rencana penyaluran bansos di tengah kampanye pilkada ini karena ada unsur politik, apalagi bertujuan untuk memuluskan kemenangan salah satu calon.
“Masyarakat tidak perlu kuatir, yang jelas program sudah jalan. Kalau kita tunda terlalu lama yang dirugikan masyarakat, yang penting saat penyaluran kita tidak membawa-bawa nama calon,” ucap Sugeng sebelumnya.
Sugeng menyatakan, bahwa penyaluran bansos ini sudah sesuai dengan perencanaan dan penuh kehati-hatian, sehingga bisa tepat sasaran.
“Masyarakat bisa mengkroscek, bahwa kita membagikan sesuai aturan. Termasuk, misalkan ada komoditi beras yang tidak layak, maka langsung kita tarik,” tandasnya.(rendra)