Akuratmedianews.com – Penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi negeri (PTN) 2025 jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP), Isnaini Roro Amiati merupakan salah satu siswa SMKN Kabuh yang mendapatkan golden ticket dari Unair Surabaya.
“Alhamdulillah, saya dapat golden ticket Unair. Sebetulnya, itu sama seperti SNBP tetapi lebih istimewa karena prestasi kita selain nilai akademik diapresiasi,” ujar Isna saat ditemui wartawan Akurat Media News, Senin (24/03/2025).
Prestasi Isna memang moncer baik di bidang akademik maupun non akademik. Alumnus SDN Manunggal Kecamatan Ngusikan dan SMPN Ngusikan tersebut mengukir prestasinya sejak kecil. Dibangku SMP, ia pernah ikut Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kabupaten.
“Sampai final saja, saya lupa dapat juara berapa. Saya ikut grup gamelan waktu itu,” ucap Isna.
Saat SMP, ia juga aktif berorganisasi pramuka sebagai Patami Dewan Penggalang 2020/2021. Selama di SMKN Kabuh, prestasinya semakin moncer. Ia terpilih menjadi ketua OSIS periode 2023-2024. Ia juga sering mengikuti berbagai kompetisi, baik di tingkat kabupaten maupun tingkat nasional.
Pada 2023, ia pernah lolos hingga semi final National Innovation Project (NIPRO) di ITS. 2024 ia kembali ikut event yang sama, dan ia mendapatkan medali perunggu dalam National Innovation Project di ITS. Di tingkat kabupaten, ia juga pernah menjadi finalis lomba kreativitas dan inovasi masyarakat (Krenova).
Di SMKN Kabuh, ia pernah menjadi bendahara OSIS Periode 2022-2023 dan terpilih menjadi ketua OSIS periode 2023-2024. Di akhir masa sekolahnya, prestasi akademiknya juga meningkat. Ia masuk peringkat dua siswa terbaik satu angkatan. Serta peringkat satu pada jurusan analisis pengujian laboratorium SMKN Kabuh.
“Pemeringkatan itu setelah pengumuman eligible, jadi saya peringkat dua eligible satu angkatan, dan peringkat satu di jurusan APL (Analisis Pengujian Laboratorium),” jelasnya.
Sederet prestasi itulah yang jadi bekal Isna untuk mendaftar pada jalur SNBP. Pilihan pertamanya jurusan Kimia di Unair. Pilihan kedua jurusan Kimia di Universitas Brawijaya. Beruntung, Unair memberikan apresiasi berupa golden ticket atas prestasi yang dicantumkan Isna dalam pendaftaran. Unair merupakan kampus impian Isna sejak lama.
“Saya diterima pada pilihan pertama, untuk dapat golden ticket bisa menyertakan prestasi pendukung sebagai bahan pertimbangan, maksimal tiga prestasi,” imbuhnya.
Ia memilih jurusan kimia karena menyukainya. Dia sudah mempelajarinya sejak di bangku SMK. “Sejak SMK sudah belajar kimia, ke depan juga ingin melanjutkan belajar kimia,” katanya.
Sibuk berorganisasi namun tetap mampu mempertahankan prestasi akademik, tentu dilakukan Isna dengan penuh perjuangan. Pandai membagi waktu antara kegiatan organisasi dan belajar. Ditambah dukungan guru yang membimbing Isna ketika akan ikut lomba.
“Saya belajar sewajarnya, tidak ambisi banget dapat prestasi, les juga tidak setiap hari, itupun via online. Tapi dukungan guru di sekolah sangat membantu saya meraih prestasi,” pungkasnya.