Jakarta – Pengajaran berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) menjadi pendekatan strategis dalam mencetak generasi masa depan Indonesia yang unggul.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa saat menjadi narasumber kongres pendidikan NU dalam rangka memperingati Harlah ke-102 NU di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (22/1/2025).
“Konsep pembelajaran STEM akan mengasah kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mengembangkan kreativitas, adaptif terhadap perkembangan teknologi dan inovasi, serta terlatih dalam memecahkan masalah,” ujarnya dikutip dari akun Instagram pribadinya @khofifah.ip
“Dengan demikian, kita akan membentuk generasi yang memiliki pola pikir sebagai problem solver,” jelas Khofifah.
Khofifah menjelaskan bahwa pendekatan STEM merupakan upaya untuk mendidik anak sejak dini agar memiliki kemampuan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah.
“Keterampilan ini sangat penting untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” tegas Khofifah.
Kongres pendidikan NU ini juga dihadiri oleh para tokoh pendidikan, akademisi, dan pembuat kebijakan yang berkomitmen untuk mendorong transformasi pendidikan demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.










