Ponorogo – Sebuah ide cemerlang muncul dari Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, ketika beliau sering menghadiri undangan pernikahan. Kang Bupati, begitu panggilan akrab disapa, mengamati adanya pergeseran tren dalam busana pengantin, seserahan, rangkaian acara, hingga pemilihan lokasi pernikahan.
“Sejalan dengan perkembangan zaman, generasi muda saat ini memiliki selera dan harapan yang unik dalam menyelenggarakan pernikahan,” ujar Bupati pada acara Workshop Wedding Dress with Draperi yang diselenggarakan di Rumah Makan Sami Lumayan, Minggu (26/01/2025) kemarin.
Kang Bupati mengapresiasi atas inisiatif Tailor Indonesia Korwil Ponorogo yang menyelenggarakan workshop busana pengantin lengkap dengan hiasan dekoratif. Menurutnya, busana pengantin memiliki peran krusial dalam dunia mode, pelestarian tradisi budaya, serta sebagai cerminan nilai-nilai sosial.
“Selama ini, saya sering menghadiri berbagai acara pernikahan dengan beragam tema, mulai dari adat Jawa, gaya Indonesia modern, hingga konsep pernikahan yang lebih internasional,” ungkap Kang Sugiri dikutip dari laman resmi ponorogo.go.id, Senin (27/1/2025).
Kang Bupati Sugiri menyampaikan bahwa maraknya wedding organizer yang menyasar selera anak muda menjadi pemicu bagi para pelaku industri kreatif, seperti penjahit, perias, dan desainer busana, untuk turut berinovasi.
“Hal ini terlihat dari hasil karya 40 peserta workshop yang berasal dari berbagai kota di Jawa Timur. Munculnya, busana pengantin Ponoragan yang unik, dengan simbol merak dan kepala macan yang khas reog, menjadi bukti semangat inovasi di dunia pernikahan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Tailor Indonesia Korwil Ponorogo Wisudawati menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan untuk terus melahirkan ide-ide kreatif segar.
“Dunia pernikahan harus berkembang. Tak hanya busana, tetapi juga tata rias, dekorasi, hidangan, dan segala detail lainnya,” pungkasnya.