Akuratmedianews.com – Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo pada Senin (14/4/2025) lalu. Dalam rangka memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61, pihak Rutan menggelar pertandingan bola voli antar warga binaan yang berlangsung meriah dan penuh semangat.
Empat tim ambil bagian dalam kompetisi ini, yakni Tim Blok B, Blok C, Blok D, dan Tim Tamping. Mereka terdiri dari warga binaan pilihan dari blok hunian dan kelompok kerja, yang sebelumnya telah menjalani latihan intensif.
Pertandingan digelar dengan sistem klasemen, bukan sistem gugur. Artinya, semua tim akan saling bertemu dan pengumpulan poin akan menentukan posisi akhir klasemen. Setiap kemenangan 3-0 atau 3-1 diganjar 3 poin, menang 3-2 mendapat 2 poin, kalah 2-3 tetap membawa pulang 1 poin, sedangkan kekalahan 0-3 atau 1-3 tidak mendapat poin sama sekali.
Sejak pertandingan pertama dimulai, antusiasme warga binaan sangat terasa. Ratusan orang yang tidak bertanding turut hadir sebagai penonton. Mereka memenuhi pinggir lapangan, menyemangati tim masing-masing dengan sorakan, yel-yel, hingga spanduk dukungan buatan sendiri.
Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, mengatakan kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan yang menyenangkan namun bermakna.
“Ini bukan sekadar hiburan. Lewat pertandingan seperti ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama, dan sportivitas. Semua itu adalah bagian dari pembinaan karakter warga binaan,” jelas Jumadi, Rabu (16/4/2025).
Ia menambahkan, kegiatan olahraga semacam ini akan terus digelar secara rutin sebagai bagian dari program pembinaan di Rutan Ponorogo. Pertandingan akan berlangsung selama beberapa hari hingga seluruh tim saling bertemu. Tim dengan poin tertinggi akan dinobatkan sebagai juara dan menerima penghargaan dalam puncak peringatan HBP ke-61.
Selain menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga membawa semangat kebersamaan, menyegarkan suasana, dan memberi harapan baru bagi para warga binaan untuk terus memperbaiki diri. Dari balik tembok, semangat itu tumbuh. Melalui voli, warga binaan membuktikan bahwa pembinaan bukan hanya soal hukuman, tapi tentang peluang untuk berubah dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.