Akuratmedianews.com – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Ngawi telah dimulai sejak sekurang-kurangnya sepekan terakhir. Salah satu, sekolah yang menjadi penerima awal program kerja Presiden Prabowo Subianto ini adalah SDN Ngawi Purba 02 di Kecamatan Ngawi.
“Ya, karena program ini memang sudah lama dinanti-nantikan oleh orangtua siswa dan para siswa itu sendiri sejak kabar tentang rencana program ini diterima masyarakat. Wali murid pada saat itu terus bertanya pada saya,” ujar Kepala Sekolah SDN Ngawi Purba 02 Petrus Mulyani saat diwawancarai oleh wartawan Akurat Media News, Senin (24/02/2025) kemarin.
Mulyani mengatakan bahwa sebagai sekolah penerima MBG, siswa juga mendapatkan menu makanan bergizi seimbang yang konsisten secara kualitas dan nutrisi dengan menu yang berganti-ganti disetiap harinya.
“Untuk menu beragam dan berganti-ganti setiap hari dengan tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi anak-anak. Komposisinya, saya kira sudah baik dan seimbang, ada nasi, sayur dan lauk pauk, buah-buahan, itu yang pasti,” kata Mulyani.
Mulyani juga menambahkan bahwa sejauh ini pemberian susu juga diberikan meskipun belum setiap hari.
“Untuk susu juga diberikan, namun memang belum setiap hari. Ya kira-kira beberapa hari atau sepekan sekali,” imbuhnya.
Mulyani berharap agar program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan demi mendukung ketercukupan gizi para siswa.
“Harapannya agar program ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk memenuhi ketercukupan gizi para siswa. Pihak sekolah, wali murid dan para siswa sangat bersyukur dan antusias dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, kami juga meminta pendapat siswa terhadap program ini. Sejumlah siswa mengaku senang dan berharap akan keberlanjutan program ini, agar dilaksanakan selamanya.
“Senang, makanannya enak, selalu habis,” ucap siswa kelas 5 SDN Ngawi Purba 02 Derry
Juga dirasakan oleh Septian, siswa lainnya juga mengungkapkan hal yang sama terkait pelaksanaan program ini.
“Makanannya enak, saya selalu habis. Semoga program ini berjalan terus,” katanya.
Berbeda dengan Septian yang mengaku selalu habis, Ila, siswa kelas 5 mengaku ia tak selalu menghabiskan menu sayuran dalam paket makan siang gratis yang diterimanya.
“Sayur dimakan sedikit-sedikit, tapi yang lainnya selalu habis. Makanannya enak,” cerita Ila.
Merespon beberapa kekhawatiran orangtua siswa yang sempat terjadi di seluruh Indonesia mengenai siswa dengan alergi makanan tertentu, Mulyani menceritakan bahwa sekolahnya juga memiliki kasus yang sama.
Terdapat seorang siswa dengan alergi satu jenis makanan yakni alergi pisang raja. Menyikapi hal ini, tim ahli gizi program makan siang gratis ternyata memberikan perhatian khusus.
“Uniknya, di sekolah kami ada anak dengan alergi pisang raja. Wali murid dari awal sudah melaporkan ke saya bahwa anaknya alergi pisang raja. Kami pun dengan seksama mendata hal tersebut untuk dilaporkan kepada ahli gizi,” ceritanya.
“Ternyata, tim ahli gizi menyikapi hal ini secara positif dengan kemudian selalu memberikan menu buah pengganti secara khusus bagi siswa yang alergi tehadap buah tersebut,” jelas pria yang juga merupakan fasilitator guru penggerak angkatan 11 ini.