Akuratmedianews.com – Para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Sunan Bonang Tuban kembali membuka lapak di trotoar untuk menjajakkan dagangannya, meskipun telah dilarang, Senin (30/6/2025).
Aksi nekat para pedagang itu memantik reaksi dari petugas Satpol PP Tuban. Sebaliknya, para pedagang yang hendak ditertibkan justru melakukan perlawanan, hingga adu mulut pun tak terelakkan.
Salah satu PKL, Farid Hendra (47) mengaku kembali menggelar lapak karena himpitan ekonomi. Ia harus memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk melunasi utang modal usaha yang masih menumpuk.
“Apalagi memasuki ajaran baru seperti sekarang ini, kita butuh biaya untuk keperluan sekolah anak,” ucapnya.
Pedagang oleh-oleh dan cinderamata itu mengatakan semenjak larangan berdagang di kawasan tersebut diberlakukan, ia dan rekan-rekannya kelimpungan. Para pedagang telah berusaha untuk mendatangi pejabat dari dinas terkait untuk meminta solusi, namun hasilnya nihil.
“Katanya mau dicarikan tempat, tapi sampai sekarang tidak ada kepastian,” ujarnya.
Farid menyatakan, para pedagang sebenarnya tidak menolak untuk ditata. Bahkan bila dikenakan retribusi resmi, mereka siap. Terpenting ada kejelasan dan solusi yang tidak memberatkan satu pihak.
“Yang penting kami masih bisa mencari nafkah dengan cara yang layak. Kalau digusur tapi tidak ada tempat pengganti yang layak, ya susah,” ucapnya.
Kini, ia dan rekan-rekannya berharap adanya kebijakan baru yang lebih berpihak. Bukan sekadar larangan semata, akan tetapi tetapi juga penataan yang manusiawi.
“Kami cuma ingin hidup layak. Kami sadar ini kawasan wisata religi. Justru kami ingin ikut menjaga asal diberi ruang yang layak,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatpol PP dan Damkar, Gunadi Tuban menyesalkan tindakan para pedagang yang nekat menggelar kembali lapak di atas trotoar menuju jalur utama makam Sunan Bonang.
“Kita sebelumnya sudah komunikasikan mereka akan ditata, jangan malah membuat tindakan aneh-aneh,” tuturnya.
Gunadi menegaskan sejauh ini masih memberikan toleransi kepada para pedagang. Namun demikian, apabila para pedagang masih tetap ndablek berjualan di atas trotoar, maka tak segan akan diambil langkah tegas.
“Kita tidak main-main, bisa saja kemarin kita angkut dagangannya. Tapi kita masih mengedepankan unsur manusiawi,” ujarnya, Selasa (1/7/2025).
Kepala Diskopumdag Tuban, Agus Wijaya menyebut sudah menawarkan beberapa solusi kepada para pedagang. Di antaranya relokasi ke kawasan Pantai Boom dan di halaman depan pasar baru yang bisa digunakan untuk berjualan pada malam hari.
“Kita sudah berikan banyak alternatif, salah satunya di depan pasar baru yang sekarang mulai ramai,” tuturnya.(*)