Akuratmedianews.com – Kekerasan dan pelecehan seksual menjadi isu yang kembali ramai di lingkungan pendidikan Magetan. Penemuan CCTV di kamar mandi cewek Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Maospati, Magetan dinilai sebagai sebuah dugaan kasus pelecehan seksual.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Magetan, Yoyok Budi Prasetya, angkat bicara dan menyampaikan keprihatinannya yang mendalam. Menurutnya, dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di sekolah tersebut telah mencoreng nama baik lembaga pendidikan.
“Mengenai permasalahan yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan, saya prihatin atas kejadian tersebut karena mencoreng nama baik lembaga Pendidikan,”ujarnya, saat ditemui oleh wartawan Akurat Media News pada Rabu, (16/4/2025).
Yoyok menyampaikan bahwa secara entitas lembaga sekolah yang seharusnya menjadi rumah bagi anak-anak untuk menempuh pendidikan secara aman dan nyaman, kini menjadi tempat yang meresahkan dan membuat khawatir. Ia pun menekankan bahwa seluruh elemen masyarakat untuk selalu bekerja sama dalam mengantisipasi dan mencegah kasus permasalah seksual di sekolah.
“Ini menjadi tugas kita bersama dalam lingkup lembaga pendidikan dan anak, baik itu Dinas Pendidikan, Dinas PPKB dan P3A serta organisasi pelajar dan kepemudaan dan masyarakat,” jelasnya.
Menurut Yoyok, penekanan peran satuan tugas (Satgas) pencegahan dan penanganan pelecehan seksual agar lebih serius dalam menangani kasus tersebut menjadi hal penting.
“Selain itu, penting adanya peningkatan program sosialisasi mengenai bahaya kekerasan dan pelecehan seksual, hak-hak korban, serta mekanisme pelaporan yang aman dan mudah diakses oleh siswa. Satgas juga harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik pendidik, siswa dan seluruh elemen masyarakat yang bersangkutan,” tegas Yoyok.
“Selain itu sosialisasi mengenai kekerasan dan pelecehan harus lebih masif,” tambahnya.
Yoyok menegaskan bahwa fenomena tersebut mungkin bisa saja terjadi karena beberapa faktor, baik karena kurang kesadaran dalam memahami norma sosial dan agama serta penyalahgunaan jabatan. Sehingga Permasalahan tersebut menjadi momok yang menakutkan.
Kasus pelecehan seksual merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi. Sebagai ketua organisasi pelajar di Kabupaten Magetan, ia mengecam segala kekerasan dan pelecehan yang terjadi, baik di lembaga pendidikan atau di masyarakat.
“Kami pelajar NU kab. Magetan mengecam atas terjadinya hal tersebut, harapan kami semoga pihak terkait segera menindak tegas pelaku kekerasan tersebut,” tukas dia.
Yoyok juga mengajak seluruh pelajar untuk berani berbicara dan tidak takut untuk melaporkan jika mengalami atau mengetahui adanya tindakan kekerasan dan pelecehan seksual. Ia pun menuturkan bahwa keterbukaan dan keberanian siswa untuk bersuara sangat penting dalam memberantas kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
“Kita sebagai pelajar dan mahasiswa untuk berani bicara dan melaporkan kasus-kasu tersebut. Kita siap untuk mendampingi teman-teman yang menjadi korban,” pungkasnya.