Akuratmedianews.com – Jelang Ramadan, Pemerintah provinsi (pemprov) Jawa Timur (Jatim) segera melakukan operasi pasar murah di sejumlah wilayah, guna stabilkan harga bahan pokok (bapok).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emi Elestianto Dardak setelah meninjau pasar soponyono Rungkut, Surabaya, Rabu (26/2/2025).
“Pasar soponyono ini kami menemukan ada kenaikan bahan pokok. Terutama, cabe yang awal 60 ribu menjadi 90 ribu dalam seminggu. Ini kenaikan yang harus kita counter baik melalui operasi pasar murah atau pasokan stok melalui TPID,” ujarnya.
Selain cabe rawit, Wagub Emil menyampaikan bahwa kenaikan ini terjadi pada bahan pokok lainnya seperti minya kita, daging ayam, dan telur.
“Harga daging ayam yang dijual di pasar soponyono adalah 38 ribu, minyak kita 17 ribu per liter, dan telur 29 ribu per kg. Untuk gula relatif stabil, telur naik 1.500 dalam 3 hari, daging sapi relatif stabil, daging ayam dari 35 ribu naik ke 38 ribu,” kata Emil.
“Cabe naik signifikan dari Rp60 ribu menjadi Rp90 ribu. Terkait ini, kami akan cek ke Pasar Mangga Dua tempat mereka mengambil barang,” tambahnya.
Sementara untuk beras, Emil mengaku pasokan beras bulog SPHP masih terbatas di Pasar Soponyono. Harga beras SPHP sendiri adalah 62.500 per 5 kg atau 12.500 per kilo.
“Untuk beras, stok yang tersedia dari bulog menurut pedagang perlu di dorong lagi karena kurang tersedia hari ini,” ucap Wagub Jatim.
Emil berpesan kepada masyarakat Jatim untuk tidak perlu khawatir dengan kenaikan bahan pokok menjelang bulan suci ramadan. Ia pun memastikan, bahan pokok di Jatim akan segera stabil dan ketersediaan tercukupi.
“Bu Gubernur sudah berpesan agar harga harus kita stabilkan. Saya minta dinas perindustrian dan perdagangan untuk mengupdate lagi situasinya. Secara umum masyarakat jangan khawatir, kami pastikan harga bahan pokok selama ramadan akan stabil dan stok aman. Tentu langkah kita melalui operasi pasar murah,” pungkasnya.
