Akuratmedianews.com – Bulan Ramadan bukan menjadi penghalang bagi ketersediaan stok darah. Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sidoarjo memastikan bahwa persediaan darah tetap aman selama bulan puasa.
Sebelum memasuki Ramadan, UTD PMI Sidoarjo telah menyiapkan stok darah yang cukup. Saat ini, jumlah kantong darah yang tersedia, termasuk whole blood (WB) dan whole red cells (WRC), mencapai 1.450 kantong. Dengan ketersediaan ini, PMI Sidoarjo optimistis dapat memenuhi kebutuhan transfusi darah selama Ramadan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Humas UTD PMI Sidoarjo Arifah saat ditemui wartawan Akurat Media News di Sidoarjo, Selasa (4/3/2025) kemarin.
“Stok darah aman. Sebelum Ramadan, kami sudah mempersiapkan jumlah yang cukup. Saat ini, kami memiliki 1.450 kantong darah, yang melebihi jumlah kebutuhan harian minimal 700 kantong,” ujarnya.
Arifah menyampaikan bahwa PMI Sidoarjo tetap membuka layanan donor darah selama bulan Ramadan, dengan titik utama di GOR Sidoarjo dan kantor PMI. Menurutnya, kami ini menyesuaikan dengan jadwal masyarakat yang berpuasa, jam operasional donor darah diperpanjang.
“Di GOR, biasanya layanan dibuka hingga pukul 20.00 WIB. Selama Ramadan, kami perpanjang sampai pukul 21.30 WIB. Sementara di kantor PMI, jam operasional dari pukul 08.00 WIB hingga 21.30 WIB,” kata Arifah.
Humas PMI Sidoarjo mengungkapkan, masyarakat yang menjalankan ibadah puasa dapat mendonorkan darah mereka setelah berbuka puasa atau bahkan setelah salat tarawih. “Untuk memastikan kelancaran layanan, PMI membagi tenaga medisnya ke dalam dua shift, yaitu pagi dan sore,” ungkapnya.
Arifah menuturkan bahwa selama Ramadan, perusahaan yang biasanya mengadakan kegiatan donor darah cenderung berkurang. “Sebagai langkah antisipasi, PMI Sidoarjo menggandeng beberapa gereja yang rutin mengadakan donor darah setiap hari Minggu,” tutur dia.
“Gereja menjadi salah satu mitra utama kami dalam menjaga stok darah selama Ramadan. Setiap minggu, ada sekitar dua hingga tiga gereja yang mengadakan kegiatan donor darah,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata Arifah, PMI berperan dalam pengambilan dan pengawasan proses donor darah di lokasi-lokasi tersebut.
“Dengan sistem jemput bola ini, diharapkan stok darah tetap stabil meskipun jumlah pendonor dari kalangan umat Muslim berkurang selama puasa,” imbuh Humas PMI Sidoarjo.
Menurutnya, kegiatan donor darah sudah menjadi rutinitas baik selama Ramadan maupun luar Ramadan di Gor Sidoarjo. “Perbedaan utama hanya terletak pada perpanjangan jam layanan, agar lebih fleksibel bagi masyarakat yang berpuasa,” tukas dia.
“Karena di pagi hari jumlah pendonor cenderung lebih sedikit, maka layanan di malam hari diperpanjang. Banyak orang lebih memilih mendonorkan darah setelah berbuka atau setelah tarawih,” imbuhnya.
Menurut Arifah, pelaksanaan donor darah selama tiga hari pertama Ramadan berjalan lancar tanpa kendala apapun. “PMI Sidoarjo optimis stok darah akan tetap terjaga dengan baik hingga akhir bulan Ramadan. Sehingga, kebutuhan rumah sakit dan instansi medis lainnya dapat terus terpenuhi,” pungkasnya.