banner 728x250

Revolusi Bisnis Balad Grup, Budidaya Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan Jadi Andalan

  • Bagikan
Owner Balad Grup bersama pengusaha Singapura. (Foto : Istimewa)
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) kembali meneguhkan komitmennya untuk mengembangkan berbudidaya besar-besaran terutama ikan yang bernilai mahal.

Setelah kunjungan ke Singapura, tim Balad Grup mengubah pandangan mengenai dua konsep usaha di laut. Diantaranya adalah  usaha perikanan budidaya dapat dilakukan secara massal dan berjalan selaras dengan usaha penangkapan ikan, tanpa merusak habitat laut.

Owner Balad Grup HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy mengatakan bahwa pihaknya menolak untuk terjun ke dalam usaha tangkap – perikanan tangkap. Menurutnya, saat ini fokus pada dua hal dalam perikanan budidaya yaitu memasang keramba di laut dan menata alam laut.

“Seorang pengusaha Singapura yang memiliki bisnis perikanan budidaya di Bali Indonesia. Serta, menjalankan usaha ikan tangkap dari Bali dan Batam yang menggugah serta kemudian mengubah paradigma berfikir saya,” ujarnya dalam keterangan tertulis terima redaksi, Senin (14/7/2025).

Pria yang akrab disapa Gus Lilur menjelaskan bahwa pengusaha tersebut tidak perlu menyebutkan nama aslinya. Ia adalah warga Singapura yang memiliki keturunan campuran yaitu Melayu, Vietnam, China, dan India.

“Bahkan, dia sudah lama berbisnis perikanan budidaya dan perikanan tangkap di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Bali dan Batam,” kata Pria asal Situbondo.

Lebih lanjut, Gus Lilur mengungkapkan bahwa kami telah berbincang panjang dengan pengusaha terkait bisnis perikanan di Indonesia.

“Kemarin sore bertempat di Cafe Ginger Lily lantai 5 Hilton Singapore Orchard, kami berbincang panjang tentang betapa hebatnya perikanan Indonesia menghidupi dan hadir di meja-meja makan ratusan juta rumah serta restoran di seluruh dunia. Salah satunya adalah Amerika, Eropa, dan Asia,” tuturnya.

Gus Lilur menuturkan bahwa cerita tersebut, semakin bahagia dan bangga menjadi bagian dari Indonesia.

“Kalau mengandalkan budidaya memang bagus untuk menata dan mengatur volume transaksi serta menjaga kelestarian, tapi berbisnis ikan tangkap juga tidak merusak lingkungan,” ungkap Gus Lilur.

“Saya bersedia membantu dan menjualkan lobster mas Lilur baik hasil budidaya maupun tangkap. Begitu, juga saya bersedia membeli atau menjualkan kepiting bakau, ikan sunu, ikan kerapu budidaya maupun tangkap,” tambahnya.

Sementara itu, pengusaha Singapura mengajak Balad Grup melihat budidaya perikanan di Bali. Mari kita bisa bekerjasama.

Kami pun sedang menyiapkan perusahaan perikanan untuk IPO di Bursa Singapura. Juga, berharap bisa bekerja sama dengan Balad Grup.

“Setelah berbincang selama dua jam, kami sudahi perbincangan dengan satu kesepakatan yaitu akan survei lokasi perikanan budidayanya pada Medio Agustus di Bali bersama dia, setalah pulang dari Belanda dan saya kembali dari Afrika,” terangnya.

Gus Lilur berkomitmen dengan satu hal yaitu bersifat membeli dan atau menjualkan dalam bingkai kerjasama Ikan Tangkap yang akan segera lakukan.

“Kemarin sore di Singapura, saya telah membuat satu keputusan yaitu memulai ekspor perikanan tangkap, dabatuka, dan bismillah,” imbuh dia.

“Semoga Balad Grup mampu membawa Indonesia menjadi kiblat usaha perikanan dunia, dengan menjadi tuan sendiri di negeri sendiri di Nusantara,” tutupnya.

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *