Akuratmedianews.com – Realisasi serapan anggaran Pemerintah Kabupaten Tuban masih seret, hingga semester pertama tahun 2025 baru sekitar 34 persen dari total APBD sebesar Rp3,3 triliun.
Rendahnya serapan anggaran ini menyebabkan sejumlah program yang dicanangkan masih banyak yang belum berjalan, termasuk pekerjaan infrastruktur.
Sekretaris Daerah Tuban, Budi Wiyana menjelaskan, minimnya serapan ini dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya kebijakan efesiensi yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
“Kemarin kan ada efesiensi anggaran dan pergeseran,” terangnya, Kamis (3/7/2025).
Dikatakan Budi, serapan terendah berada di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR-PRKP). Hal ini dinilai wajar karena memiliki postur anggaran paling besar dibanding dengan OPD lain.
“Yang paling rendah Dinas PU, karena anggarannya juga cukup besar,” katanya.
Ia menegaskan bakal terus mendorong pengelolaan anggaran agar bisa lebih optimal. Harapannya, program-program prioritas yang direncanakan bisa segera terlaksana.
“Saat ini kita mulai proses pengadaan barang dan jasa, kita akan kejar sampai akhir tahun,” pungkasnya.(*)










