Akuratmedianews.com – Kabupaten Pasuruan masih menjadi lumbung susu sapi segar di Jawa Timur. Produksi susu di awal tahun ini terpantau stabil, meskipun ada sedikit penurunan populasi sapi perah. Pada triwulan pertama 2025, produksi susu di Kabupaten Pasuruan mencapai 26.684.735 liter. Angka ini setara dengan 27 persen dari target total produksi 2025 yang diproyeksikan sebesar 97.112.202 liter.
Meskipun, produksi susu masih stabil secara signifikan, data terbaru menunjukkan adanya penurunan tipis pada populasi sapi perah di kabupaten Pasuruan. Jika pada tahun 2024 tercatat 90.096 ekor, jumlahnya menyusut menjadi 89.884 ekor pada triwulan pertama 2025. Penurunan ini sebanyak 212 ekor atau 0,24 persen.
Di tengah catatan penurunan populasi sapi, tetap menjadi penyumbang susu terbesar. Disusul oleh kecamatan Lekok dan Puspo. Kontribusi produksi susu juga datan dari 10 kecamatan yaitu Purwodadi, Purwosari, Lumbang, Pasrepan, Tosari, Rejoso, Grati, Pandaan, Kejayan, dan Prigen.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Pasuruan Ainur Alfiyah mengatakan bahwa sentra produksi susu utama seperti tutur, lekok, dan puspo tetap menjadi andalan bagi kita semuanya.
“Produksi susu kita masih sangat bergantung pada tiga kecamatan ini. Kami akan terus memberikan perhatian khusus dan dukungan kepada para peternak di wilayah-wilayah tersebut,” ujarnya saat ditemui wartawan Akurat Media News di kantornya, Selasa (20/5/2025) Siang.
Alfiyah mengakui bahwa adanya sedikit penurunan populasi sapi perah di Pasuruan ini. “Kami terus berkomitmen menjaga produktivitas dengan serangkaian program pendampingan dan peningkatan kualitas peternakan,” kata kepala Dinaskeswan.
“Pemerintah saat ini berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi susu oleh peternak, terlepas dari dinamika populasi ternak,” imbuhnya.