Akuratmedianews.com – Suasana tegang dan penuh kekecewaan mewarnai depan Kantor Pusat Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan (KSPP) Syariah Maju Sejahtera Indonesia (MSI) yang terletak di Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan.
Puluhan warga yang mengaku sebagai nasabah atau anggota memadati area tersebut sebagai bentuk protes dan tuntutan agar dana yang mereka investasikan atau titipkan segera dikembalikan.
Banyak nasabah yang mengaku kesulitan melakukan penarikan dana, bahkan tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai keberlangsungan investasi atau simpanan mereka. Gelombang kekecewaan ini memuncak setelah beredar kabar mengenai pimpinan dari Koperasi MSI yang telah ditangani kepolisian.
“Uang nasabah tidak bisa keluar, selalu diundur-undur. Pimpinannya, namanya Pak Wawan kemarin dibawa ke Polsek dan sekarang berada di Polres,” ujar Lina Hendara yang merupakan Nasabah MSI dari Desa Tladan, Kec.Kawedanan saat diwawancarai Akurat Media.
Kejadian ini menimbulkan keresahan yang mendalam, mengingat sebagian besar dari mereka telah mempercayakan sejumlah besar uang untuk investasi jangka panjang. Lina yang sudah menabung sejak 2021 merasa kaget. Karena awal-awalnya tidak ada yang mencurigakan dan proses berjalan lancar.
Kecurigaan mulai muncul ketika nasabah ingin menarik uang yang diinvestasikan, selalu dipersulit dan harus menunggu antrian.
“Kalau aku sendiri tabungannya hampir Rp40 jutaan karena saya menabung sudah lama mulai dari tahun 2021,” ujarnya.
Lina menjelaskan, kecurigaan itu dimulai 2024 karena mulai ada perubahan. Nasabah yang ikut nabung 1 bulan sekali 100 ribu, kalau jangka satu tahun jangkanya dapat Rp1,416 ribu. Namun, belum lama ini tidak dapat ada keuntungan seperti itu.
‘’Hanya balik pokok dan nambah sedikit,” tambahnya.
Ia merasa menyesal mengetahui keadaan koperasi saat ini dan tidak menyangka bahwa uang yang ditabung untuk masa depan raib dan belum ada kejelasan.
“Saya menabung karena anakku masih kecil, bisa buat sekolah, buat biaya yang lain kalau tahu begini kita tarik aja dari kemarin, dari dulu,” ungkapnya penuh sesal.
Hal sama juga dikeluhkan Zulaila, salah satu nasabah yang berasal dari Desa Driyorejo, Kecamatan Nguntoronadi. Meskipun ia sudah memiliki firasat bahwa koperasi mengalami masalah namun uang yang ditabungnya hingga saat ini belum bisa diambil.
“Saya mau menarik mulai bulan Maret gak cair. Untuk saat ini tabungan saya sekitar Rp315 juta,” ungkapnya.
Mengantisipasi kejadian tersebut Polsek Nguntoronadi bersama Samapta Polres cepat tanggap dan melakukan pengamanan di lokasi koperasi MSI. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nguntoronadi, AKP Mahfud Sidiq menjelaskan bahwa kemarin sempat terjadi konflik antara nasabah dan pimpinan koperasi. Waktu berada di Polsek, permasalahan yang terjadi mengenai Koperasi MSI telah dimediasi dan diserahkan ke pimpinan yang lebih tinggi.
“Pimpinan koperasi dibawa Polsek karena banyak tekanan dari nasabah sehingga pimpinan MSI merasa terancam. Waktu di Polsek kami mediasi dengan nasabah yang hadir dan koordinasi ke Polres dan petunjuknya masalah ini dibawa ke Polres,”jelasnya.
Selain itu Kapolsek juga akan terus mengadakan sosialisasi ke warga agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban mengenai masalah tersebut. Dalam upaya pengamanan dan meminimalisir hal-hal di luar perkiraan.
“Kami akan melakukan sosialisasi untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban terkait permasalahan yang di MSI. Hngga saat ini kantor ditutup demi keamanan dan ketertiban,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima, Koperasi MSI saat ini memiliki jumlah nasabah sekitar 2.200 orang, dan mengalami tanggungan untuk mengembalikan uang nasabah mencapai Rp77 miliar.