Akuratmedianews.com – Pergerakan harga XRP yang terus mengalami pemulihan, meski ada beberapa analis yang tetap waspada, tetapi kondisi ini sudah bisa melakukan trading futures perpetual Ripple/xrp usdt perp untuk melipat gandakan potensi.
Perdagangan cryptocurrency dalam beberapa hari belakangan mulai memperlihatkan trend positif terutama pada aset Bitcoin dan Ripple. Sinyal ini, tentunya harus diantisipasi dengan strategi untuk memaksimalkan keuntungan.
Begitu juga dengan Bitcoin yang sebelumnya diprediksi akan bullish hingga 91 ribu dollar, sudah bisa melakukan trading futures perpetual/btc usdt perp. Karena itu ada fakta strategi trading di tengah tren positif.
Strategi terbaru untuk perdagangan bitcoin ini didasarkan pada kenyataan bahwa pasar cryptocurrency kini semakin rumit, tidak hanya diisi oleh trader individu dan lembaga, tetapi juga oleh negara. Indikasi lain menunjukkan bahwa harga Bitcoin bersiap untuk memasuki tren naik.
Dengan meningkatnya volatilitas, fluktuasi arus masuk ETF, serta ketidakpastian dalam aspek geopolitik dan ekonomi global, trader perlu menerapkan metode yang lebih canggih dan adaptable. Hal ini disampaikan oleh 10X research.
Prediksi menunjukkan bahwa harga Bitcoin akan mengalami kenaikan setelah berhasil menembus level US$84.521 dengan tingkat resistensi kuat di atas US$104 ribu, berikut strategi trading saat trend positif:
- Bitcoin Bukan Lagi Pasar Retail Sederhana
Menurut 10X Research, Bitcoin kini semakin dipengaruhi oleh pihak-pihak institusional, bukan hanya oleh spekulan ritel.
Lonjakan kepemilikan pada dompet yang memiliki antara 100 hingga 1.000 BTC setelah dukungan Elon Musk untuk Trump pada 8 Agustus 2024 menunjukkan bahwa pemain menengah seperti kantor keluarga, manajer aset, dan miliarder teknologi kini berperan besar terhadap pergerakan harga.
Dalam hal ini, pasar ritel tidak lagi sederhana, sehingga strategi trading Bitcoin juga harus mempertimbangkan keberadaan dan tindakan kelompok pembeli marginal ini.
- Analisis Arus Masuk ETF untuk Mengukur Sentimen Pasar
Tahun ini, total arus masuk ke ETF Bitcoin hanya sekitar US$225 juta dan berpotensi mengalami penurunan.
Ini menunjukkan bahwa permintaan dari institusi belum memadai untuk mendorong kenaikan harga. Sebagian besar aliran dana sebelumnya berasal dari hedge fund yang berfokus pada arbitrase, bukan dari investor jangka panjang.
Arus masuk ke Bitcoin Spot ETF menunjukkan tren penurunan di tahun 2025 setelah mencapai puncaknya pasca tren kenaikan pada Januari 2024. Dengan demikian, strategi perdagangan Bitcoin yang efektif harus mempertimbangkan ketergantungan pasar pada ETF dan pengaruhnya terhadap harga spot.
- Perhatikan Tarif Pendanaan dan Tarif Basis
Data historis menunjukkan bahwa saat tarif pendanaan menjadi negatif, ada 77 persen kemungkinan harga Bitcoin akan naik dalam 3 hingga 6 bulan selanjutnya. Meskipun ini bukan alat yang tepat untuk menentukan waktu, informasi ini memberikan sinyal adanya kecenderungan untuk meningkat.
Strategi perdagangan Bitcoin yang menggunakan data kuantitatif seperti ini akan lebih siap dalam menghadapi perubahan tren.
- Manfaatkan Strategi Opsi di Tengah Volatilitas Tinggi
Dengan meningkatnya volatilitas tersirat, menjual opsi put dan call menjadi salah satu strategi perdagangan Bitcoin yang efisien untuk memperoleh pendapatan tambahan. Ini sangat sesuai untuk kondisi pasar yang bergerak dalam rentang harga luas antara US$73.000 hingga US$94.000.
Strategi ini memungkinkan kamu mendapatkan premi tanpa harus tergantung pada pergerakan harga satu arah.
- Hindari Ketergantungan pada Spekulasi Jangka Pendek
Peningkatan nilai Bitcoin dalam tahun terakhir ini tidak diakibatkan oleh spekulasi dari para crypto, melainkan oleh investor jangka panjang yang berupaya mendiversifikasi portofolio mereka.
Pendekatan perdagangan Bitcoin yang terfokus pada volatilitas jangka pendek tanpa dukungan fundamental kini semakin berisiko. Ini juga diperkuat oleh data on-chain yang menunjukkan adanya perlambatan dalam pertumbuhan alamat baru dan rendahnya volume transaksi ritel.
- Perhatikan Kelemahan dalam Struktur Pasar dan Volume Fiat
Kurangnya penerbitan stablecoin yang baru serta rendahnya volume ritel merupakan indikasi bahwa momentum saat ini mungkin tidak dapat dipertahankan.
Hal ini menandakan bahwa strategi perdagangan Bitcoin yang mengandalkan sentimen pasar perlu diiringi dengan kehati-hatian lebih, khususnya dalam menghadapi kemungkinan koreksi harga.
- Jangan Jadikan Analisis Teknikal sebagai Satu-Satunya Acuan
Meskipun indikator analisis teknikal jangka pendek menunjukkan perbaikan, indikator siklus bulanan seperti stochastic oscillator masih merefleksikan pola tipikal dari fase akhir siklus pasar. Strategi perdagangan Bitcoin yang efektif mengkombinasikan sinyal teknikal dengan indikator makro serta analisis on-chain untuk membentuk pemahaman yang lebih komprehensif.
- Utamakan Manajemen Risiko
Risiko terkait perang dagang, ketegangan geopolitik, serta potensi gangguan global lainnya, yang sering kali diungkapkan dalam analisis pasar sebagai invasi alien, menyoroti pentingnya kelincahan dalam strategi perdagangan Bitcoin.
Mempertahankan alokasi dana dan menekankan konservasi aset sama pentingnya dengan mengejar profit.
- Terapkan Strategi Arbitrase Funding Rate
Saat peluang arbitrase funding rate muncul, strategi ini bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan laba tanpa terpapar langsung pada fluktuasi harga. Pendekatan perdagangan Bitcoin yang berbasis arbitrase sangatlah tepat untuk kondisi pasar yang stagnan, di mana pergerakan harga yang signifikan jarang terjadi.
- Sesuaikan dan Diversifikasikan Strategi
Keberhasilan dalam perdagangan Bitcoin saat ini tidak hanya terfokus pada satu metode. Trader yang mampu beralih antar berbagai strategi, seperti penjualan opsi, melakukan arbitrase, dan membuka posisi dalam jangka pendek akan lebih mampu bertahan dan berkembang.
Dilansir dari Pintu Market, harga BTC hari ini adalah Rp 1.412.443.823 dengan volume perdagangan untuk Bitcoin dalam 24 jam terakhir mencapai angka US$26.107.118.878, mencatat penurunan sebesar -18,60% dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Sedangkan harga tertinggi sepanjang masa Bitcoin sebesar US$108.786 dan harga terendahnya sepanjang waktu sebesar US$67,81. Saat ini, nilainya berada 23,03% di bawah rekor tertinggi dan 123.374,87% di atas rekor terendahnya.
Bitcoin kini dianggap bukan sekadar instrumen yang hanya berdasarkan pada strategi beli dan tahan. Perubahan dalam dinamika pasar, kehadiran investor institusi, serta lingkungan makro yang dipenuhi dengan ketidakpastian mengharuskan trader untuk mengembangkan pendekatan yang lebih terarah.
Dengan menggabungkan berbagai strategi dalam perdagangan Bitcoin seperti penjualan opsi, arbitrase funding rate, serta analisis makro dan teknikal, kamu dapat terus unggul meskipun pasar berada dalam kondisi konsolidasi. Era baru Bitcoin memerlukan kecerdasan baru dalam bertindak.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.