banner 728x250

Upacara Hari Lahir Pancasila, Kang Giri Ajak Birokrasi Kubur Ego Sektoral

  • Bagikan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo memperingati hari lahir Pancasila ke-80 dengan menggelar upacara di Aloon - Aloon Ponorogo. (Foto : Wahyu)
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo memperingati hari lahir Pancasila ke-80 dengan menggelar upacara di Aloon – Aloon Ponorogo, Senin (2/6/2025).

Kegiatan ini berlangsung khidmat dan lancar. Dan, juga diikuti berbagai unsur pemerintahan, tokoh masyakarat, TNI – Polri, perwakilan Pramuka, pelajar, serta organisasi kemasyarakatan dan keagamaan.

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Juga, dihadiri oleh Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita, Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Purnomo, Ketua TP PKK Ponorogo, Forkopimda dan kepala OPD.

Dalam amanatnya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan bahwa Pancasila merupakan fondasi utama yang telah berhasil menjaga persatuan bangsa Indonesia hingga saat ini. Menurutnya, Pancasila lahir bulan sebagai kompromi politik, melainkan hasil pemikiran Bung Karno yang mencerminkan nilai – nilai luhur bangsa Indonesia.

“Delapan puluh tahun lalu, Bung Karno memperkenalkan Pancasila dalam sidang BPUPKI. Bung Karno pun menegaskan bahwa dasar negara ini harus mempersatukan semua golongan, bukan berpihak pada satu kelompok,” ujar Pria akrab dipanggil Kang Giri.

“Maka dari itu, Pancasila adalah titik temu, jalan tengah, dan perekat keberagaman,” tambahnya.

Kang Giri menyampaikan, keberadaan Pancasila menjadi jangkar yang mengikat beragam perbedaan yang ada di negeri ini, mulai dari perbedaan agama, suku, budaya, hingga puluhan ribu pulau yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.

“Indonesia tetap utuh karena kita memiliki Pancasila. Sebuah ideologi yang tidak kita adopsi dari luar, melainkan digali dari bumi sendiri. Bung Karno tidak menciptakan Pancasila, tetapi menggali dan menghidupkannya dari rahim ibu pertiwi,” imbuh Kang Bupati Giri.

Di hadapan para peserta upacara, Bupati Ponorogo dari PDI Perjuangan ini juga menyoroti bahwa pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, khususnya Ponorogo. Ia pun mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan, toleransi, dan kebersamaan.

“Ponorogo adalah miniatur Indonesia. Di sini terdapat banyak perbedaan, baik budaya maupun keyakinan. Namun semua bisa hidup berdampingan dengan damai karena nilai-nilai Pancasila masih tertanam. Mari kita tanamkan kembali semangat Pancasila di relung hati setiap insan Ponorogo,” ajak Kang Giri.

Selain kepada masyarakat umum, Kang Giri juga menyampaikan pesan khusus kepada jajaran birokrasi dan perangkat daerah agar menanggalkan ego sektoral dalam bekerja. Ia menuturkan bahwa kerja kolaboratif dan gotong royong menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.

“Kepada seluruh dinas dan OPD, saya tegaskan bahwa kubur ego sektoral masing-masing. Apa pun jabatan panjenengan, mari kita bangun kesadaran bersama untuk menciptakan Ponorogo yang lebih hebat. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, karena Ponorogo milik kita bersama,” tegasnya menutup amanat.

Upacara berlangsung tertib dan penuh semangat kebangsaan. Nuansa merah putih menghiasi Aloon-Aloon, sementara lantunan lagu-lagu perjuangan turut mengiringi jalannya upacara. Para hadirin tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan hingga selesai.

Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini di Ponorogo menjadi pengingat penting bagi seluruh elemen masyarakat bahwa ideologi Pancasila tidak hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk diamalkan dalam kehidupan nyata sebagai dasar membangun daerah yang harmonis dan berdaya saing tinggi.

banner 780X90
Penulis: Wahyu Tri PrasetiawanEditor: Syaiful Hidayat
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *