Akurat Media News – Kasus pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar milik PT Pertamina (Persero) yang berhasil diungkap Tim Polisi Air dan Udara (Polairud) Mabes Polri dari Kapal MT Putra Harapan, membuat ‘gerah’ anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Rahmat Muhajirin.
Pasalnya, kasus pencurian BBM jenis solar yang terjadi di sekitar single point morning (SPM) 150, perairan Tuban, Jawa Timur, itu sempat dikait-kaitkan dengan dan disebut-sebut sebagai pemilik Kapal MT Putra Harapan.
Melalui kuasa hukumnya Mohammad Muzayin, Rahmat Muhajirin menegaskan, kasus tersebut sama sekali tidak ada keterkaitan dengan dirinya.
“Kapal yang ditangkap oleh Polairud itu bukan kapalnya PT Hub Maritim. Tidak ada sangkut-pautnya dengan PT AKR Corporindo, juga tidak ada sangkut-pautnya dengan Pak Rahmat Muhajirin,” kata Mohammad Muzayin yang juga menjadi kuasa hukum PT Hub Maritim.
Muzayin mengatakan, aksi pencurian BBM jenis solar milik PT Pertamina (Persero) di Fuel Terminal (FT) Tuban yang diduga melibatkan pengusaha migas kelas kakap lantaran ditengarai berkongsi dengan distributor BBM yang diduga milik Rahmat Muhajirin itu tidak benar.
Dia menyebut, nahkoda kapal tersebut melakukan pembajakan hingga menyalahgunakannya dengan bermitra bersama para sindikat yang tidak bertanggungjawab lalu mencuri BBM jenis solar milik Pertamina.
“Kapal itu memang disalahgunakan oleh nahkodanya. Jadi ada sindikat yang mencuri minyaknya Pertamina kemudian kapal itu dipakai untuk menampung minyak itu,” tegasnya.
“Jadi tidak ada sangkut-pautnya dengan PT Hub Maritim juga tidak ada sangkut-pautnya dengan Pak Rahmat Muhajirin,” imbuh Muzayin menegaskan.
Kapal MT Putra Harapan yang belakangan diketahui milik perusahaan layanan bunker standar internasional dan transportasi bahan bakar (fuel petroleum) yang bermarkas di Jalan Ikan Mungsing, Tanjung Perak, Surabaya itu disebut telah berkongsi dan bekerjasama dengan PT AKR Corporindo Tbk, perusahaan minyak swasta pesaing Pertamina.
Perusahaan tersebut bertugas memasarkan dan mendistribusikan BBM merk dagang PT AKR Corporindo Tbk, AKRA SOL-8 (Solar) dan AKRA SOL-3 (FO).
“Itu sudah kami jelaskan di PT AKR Corporindo juga sebagai yang menyediakan minyaknya untuk PT Hub Maritim. Kemudian kemarin juga sudah kita jelaskan kepada penyidik Polairud Mabes Polri. Jadi semua sudah kita jelaskan. Sama sekali tidak ada kaitannya PT Hub Maritim juga tidak ada kaitannya dengan Pak Rahmat Muhajirin,” tegasnya sekali lagi.
Muzayin merasa perlu untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut mengingat kabar yang beredar menjadi simpang siur dan dikait-kaitkan dengan kliennya.
“Jadi, sekali lagi saya tegaskan, kasus yang di Tuban itu tidak ada sangkut-pautnya dengan PT AKR, PT Hub Maritim, juga tidak ada sangkut-pautnya dengan Pak Rahmat Muhajirin,” pungkasnya. ( Team )