MALANG – Akuratmedianews.com- Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, terus mengintensifkan Forum Jumat Curhat untuk menerima dan menampung aspirasi serta keluhan masyarakat. Pada Jumat (19/7/2024), kegiatan Jumat Curhat digelar sekaligus sebagai silaturahmi bersama Remaja Islam Gondanglegi (Risgo) di Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Acara tersebut dipimpin oleh Wakapolres Malang, Komisaris Polisi Imam Mustolih, yang didampingi oleh para pejabat utama Polres Malang dan Muspika Kecamatan Gondanglegi. Forum tersebut juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat dan komunitas setempat.
Dalam sambutannya, Wakapolres Malang, Kompol Imam Mustolih, mengungkapkan bahwa Forum Jumat Curhat merupakan bagian dari program Polri dalam mendekatkan diri dengan masyarakat serta menyerap aspirasi mereka. Ia menegaskan bahwa keamanan merupakan prasyarat bagi seluruh kegiatan ekonomi, politik, budaya, dan agama dapat terlaksana dengan baik.
“Kita harus ada rasa memiliki terhadap apa itu rasa aman, karena keamanan bukan hanya pemberian, namun merupakan proses yang kita hasilkan bersama atas ridho Allah SWT. Apabila kita mensyukuri nikmat aman ini maka Allah akan melipatgandakannya,” ujar Kompol Imam Mustolih membuka forum Jumat Curhat, Jumat (19/7).
Lebih lanjut, Wakapolres menyampaikan kegiatan ini juga menjadi wadah bagi kepolisian untuk berkunjung dan bersilaturahmi dengan para tokoh dan komunitas guna meminta masukan demi peningkatan kinerja kepolisian di wilayah Kabupaten Malang.
Kompol Imam menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk menampung curahan hati dan keluhan masyarakat serta memperkuat komunikasi antara Polri dan masyarakat.
“Setelah ini kita diskusikan dan rumuskan yang terbaik. Di era digitalisasi ini, banyak informasi yang kita dapatkan namun harus ada filter agar tidak terdistorsi dan tidak terjebak berita hoax,” tambahnya.
Dalam Forum Jumat Curhat tersebut, beberapa isu sosial dibahas. Kepala Desa Putat Kidul, Tukitan, menyampaikan kekhawatirannya tentang menjamurnya warung kopi di wilayah Gondanglegi yang disalahgunakan dengan kehadiran pramusaji wanita.
Masalah ini sudah beberapa kali dimediasi oleh pemerintah desa, namun belum memberikan efek jera.
“Kami sudah ditekan oleh masyarakat untuk menghentikan kegiatan tersebut, mohon saran dari pihak Kepolisian,” ungkap Tukitan.
Menanggapi hal tersebut, Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih menyatakan bahwa untuk membentuk kepercayaan publik dibutuhkan dukungan lingkungan dan tidak ada resistensi dari masyarakat. Langkah awal adalah dengan mendatangi dan mediasi.
Namun jika mediasi tidak berhasil, masih ada tahapan berikutnya sesuai ketentuan.
“Verifikasi kembali, tertibkan perizinan, harus ada konsekuensi administratif. Jangan berlindung dibalik perekonomian lalu menghalalkan segala cara. Dengan cara prosedural diawali tertib administrasi dulu. Tidak ada lagi tindakan fisik seperti razia dan kekerasan,” tegas Kompol Imam.
Kegiatan Jumat Curhat ini diharapkan dapat terus mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat, sehingga berbagai permasalahan sosial dapat diselesaikan dengan cara yang lebih humanis dan efektif. ( Eko Andhika)