SURABAYA, AMN– Ketua DPD NasDem Surabaya menyanggah pernyataan ke 18 DPC kemarin yang memosinya Tidak benar semua itu. Dana itu jelas dipakai untuk apa saja, seperti sewa kantor dan biaya operasional kegiatan partai.
Kami laporan pertanggungjawabannya kepada Bakesbangpol Surabaya, bukan ke DPC-DPC,” tegasnya. Pihaknya juga sudah mengundang puluhan DPC itu ke kantor DPD Partai NasDem Surabaya pukul 14.00 siang. “Tapi, mereka tidak datang. Padahal, dari DPW ada dua orang yang hadir mediasi.
Yakni, Nico Ainul Yaqin Wakil Ketua DPW dan Noldi Wakil Bendahara DPW,” cetusnya Perwakilan ke 18 DPC Surabaya yang di sampaikan Miftakhul Ulum dan sekaligus Ketua DPC NasDem Tambaksari menyatakan memang benar bahwa dana Banpol itu peruntukannya utk kegiatan pendidikan politik, operasional kantor yg di dalam nya ada sewa kantor dan lain lain.
Tapi, dalam beberapa kesempatan sejak awal ditunjuk sebagai Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Kakak Robert Simangunsong selalu mengatakan bahwa sewa kantor adalah memakai uang pribadi nya sebagai konsekuensi kesediaannya sebagai Ketua DPD NasDem Surabaya Termasuk beberapa kegiatan selalu di klaim itu uang pribadi.
Kemudian, kami DPC tidak pernah meminta pertanggung jawaban penggunaan Banpol, benar bahwa pertanggung jawaban nya itu kepada Pemkot Surabaya melalui Bakesbangpol Kota Surabaya.
Yang kami minta DPC adalah transparansi penggunaan Banpol ini, karena kami menduga sejak pencairan hingga di LPJ kan tidak pernah dibahas di dalam forum forum rapat dana Banpol ini penggunaannya bagaimana dan untuk apa saja, bahkan kami juga mendapat informasi beberapa Pengurus DPD bahwa selama ini juga tidak pernah ada rapat rapat Pengurus Harian DPD untuk membahas penggunaan dana Banpol.
Tujuan kami 18 DPC ini hanya ingin tranparansi di tubuh kepengurusan DPD NasDem saat ini. Jangan anti kritik dan pertanyaan, karena kritik dan oto kritik itu perlu dalam rangka membesarkan Partai.
Jangan kemudian ada kader yang kritis dan bertanya kemudian tidak berkenan langsung dikeluarkan dari Grup WA resmi Partai. Dan bagi kami itu mencerminkan kepemimpinan yang otoriter dan arogan.
Dan cara cara memimpin seperti ini tidak mencerminkan semangat Restorasi dan Gerakan Perubahan yang menjadi misi besar Partai NasDem. Dan, kami kira tipikal pemimpin yang seperti ini tidak layak untuk memimpin Partai NasDem Kota Surabaya pungkasnya ( Sugihanto )
4.5