banner 728x250

Tiga Tahun Lagi di Tuban Bebas Stunting

  • Bagikan
BEBAS STUNTING : Pemkab Tuban Manargetkan Tiga Tahun Lagi di Tuban Bebas Stunting
banner 780X90

Akuratmedianews.com – Tiga tahun lagi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur tidak ada lagi kasus stunting. Diketahui stunting adalah hambatan pertumbuhan, yakni keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak. Penyebab utama adalah kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama, sehingga pertumbuhan tidak sempurna.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab Tubanmemberikan perhatian serius terkait upaya penurunan stunting di Kabupaten Tuban. Karena itu, pencegahan dan percepatan penurunan stunting (PPPS) menjadi program prioritas Pemkab Tuban yang selaras dengan program Pemprov dan pemerintah pusat.

Dalam rapat koordinasi pelaksanaan PPPS ini, Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono tegas menyatakan hal tersebut. Rakor ini diikuti pimpinan OPD terkait, Ketua dan jajaran TP PKK Tuban, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Tuban.

Wabup Tuban, Joko Sarwono mengungkapkan rakor ini merupakan bagian dari upaya serius Pemkab Tuban dalam menurunkan angka stunting secara signifikan dan berkelanjutan. Adapun output rapat berupa rencana aksi pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

Rencana aksi tersebut melibatkan lintas sektoral sehingga diperlukan penyusunan program konvergen. Kebijakan yang diambil serta anggaran yang digunakan bisa lebih efektif dan efisien.

“Pada tahun 2025 ini, ditargetkan dapat turun menjadi 14 persen dari yang semula 17,8 di tahun 2023 lalu. Karena sampai saat ini angka stunting 2024 belum dirilis pusat,” jelasnya.

Pasca rakor ini, Tim Percegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS) akan melakukan rembuk stunting mulai dari tingkat desa. Selain itu, juga akan disusun analisa situasi di tiap kecamatan. Locus pelaksanaan PPPS di tingkat Posyandu. Sehingga didapatkan data holistik hingga tingkat terkecil.

Mantan Kepala Bappeda Tuban ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran aktif semua pemangku kepentingan dalam menangani permasalahan stunting. Ia menyebutkan bahwa penurunan angka stunting memerlukan sinergi antara sektor pendidikan, infrastruktur, sosial, serta peran masyarakat.

“Pencegahan dan percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi. Ini adalah tugas kita bersama, karena menyangkut masa depan generasi penerus Tuban,” tegas Wabup.

Di samping itu, guna memaksimalkan program penanganan Stunting perlu melibatkan pemerintah desa, kader posyandu, kader kesehatan, dan keluarga. Monitoring dan evaluasi perlu harus dijalankan secara berkala dengan mempertimbangkan data yang muncul. Mulai dari data jumlah anak, ibu hamil, data prevalensi, hingga data hasil posyandu.(*)

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *