banner 728x250

Warga Sambikerep Tolak Pembangunan Logos Christian School, DPRD Surabaya Turun Tangan

  • Bagikan
Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mochammad Faridz Afif (Foto : Devi)
banner 780X90

Akuratmedianews.com — Kekhawatiran akan timbulnya kemacetan akibat pembangunan Logos Christian School di Jalan Kalijaran disuarakan oleh warga RW 8 dan RW 5 Kelurahan Sambikerep. Menanggapi keluhan tersebut, Komisi B DPRD Kota Surabaya menyatakan kesediaannya untuk memediasi pihak-pihak terkait pada hari rabu (7/5/2025).

Anggota Yayasan Logos Christian School Joseph Muntu mengatakan bahwa kekhawatiran warga muncul karena melihat bangunan sekolah yang direncanakan cukup besar. Menurutnya, mereka menduga jumlah siswa yang banyak nantinya akan berimbas pada kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi.

“Padahal, gedung kami itu hanya menempati 30 persen lahan, sisanya 70 persen sudah kami siapkan sebagai area drop off dan parkir untuk mengantisipasi kemacetan tersebut,” ujarnya.

Joseph menyampaikan bahwa seluruh perizinan pembangunan telah dikantongi, kecuali izin analisis dampak lalu lintas (Andalalin) yang masih menunggu proses akhir.

“Untuk Andalalin hanya tinggal sidang terakhir,” kata dia.

Joseph menuturkan bahwa pihak yayasan sudah beberapa kali melakukan pendekatan kepada warga melalui pertemuan dan silaturahmi.

“Kami berterima kasih kepada DPRD yang berinisiatif menjadi penengah, agar ditemukan solusi terbaik. Kami juga siap terus berkomunikasi dengan warga,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Surabaya Mochammad Faridz Afif menyampaikan bahwa keluhan warga hanya terkait potensi kemacetan. Menurutnya, dari dua RW, hanya RW 5 yang sepenuhnya menyetujui pembangunan, sedangkan RW 8 menyatakan setuju dengan beberapa syarat.

“Mereka mengajukan dua permintaan. Pertama, meminta mediasi antara pengelola citraland, yayasan, dan warga. Kedua, mereka khawatir bangunan ini akan menyebabkan kemacetan di kemudian hari,” tutur Afif,sapaan akrabnya.

Untuk menindaklanjuti, Afif menjelaskan bahwa kami dari komisi B akan menggelar rapat lanjutan dengan melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) dan pakar lalu lintas guna mencari solusi yang tepat.

“Kami akan membuat kajian dan menemukan jalan keluar terbaik,” imbuh politisi PKB tersebut.

Afif menambahkan, pembangunan sekolah belum bisa direalisasikan sepenuhnya karena masih menunggu satu perizinan. Ia pun berharap melalui mediasi ini tercipta komunikasi yang harmonis antara yayasan dan warga.

“Kami hanya ingin tahu, sebenarnya apa yang membuat warga RW 8 menolak. Itu saja,” pungkasnya.

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *