banner 728x250

100 Hari Kang Giri-Bunda Lisdyarita, Kepuasan Publik Ponorogo Melejit 82 Persen

  • Bagikan
Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita. (Foto : Istimewa)
banner 780X90

Akuratmedianews.com — Seratus hari pertama pemerintahan Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita pada periode kedua mereka (2025–2030) menuai apresiasi publik yang tinggi.

Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), sebanyak 82,3 persen masyarakat Ponorogo menyatakan puas terhadap kinerja pasangan yang akrab disapa Kang Giri dan Bunda Lisdyarita.

Survei dilakukan pada 20 hingga 26 Mei 2025 dengan metode multistage random sampling. Sebanyak 400 responden dipilih secara acak di seluruh wilayah kabupaten dengan margin of error ±5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif ARCI Baihaki Sirajt mengatakan bahwa 12,3 persen responden menyatakan sangat puas, 41,6 persen puas, dan 28,4 persen cukup puas. Sementara itu, 13,5 persen menyatakan tidak puas, dan hanya 4,2 persen sangat tidak puas.

“Ini capaian yang luar biasa untuk 100 hari kerja kepala daerah. Kang Giri menjadi bupati dengan tingkat kepuasan publik tertinggi di Jawa Timur, dan peringkat kedua jika dibandingkan dengan seluruh bupati dan wali kota se-Jawa Timur, hanya kalah dari Wali Kota Madiun,” ujar Baihaki sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, (30/5/2025).

Baihaki menjelaskan, dari sekian program yang paling mendapat sambutan hangat masyarakat adalah program tahfidz Al-Quran. Menurutnya, kang Giri menargetkan setiap anak SD dan SMP di Ponorogo mampu menghafal satu hingga dua juz Al-Quran. Namun, kenyataannya, capaian melebihi ekspektasi.

“Banyak siswa justru sudah hafal lebih dari dua juz, bahkan ada yang hafal 30 juz. Ini buah dari kolaborasi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan pesantren,” kata Baihaki.

Direktur Eksekutif ARCI mengungkapkan, program tahfidz ini bukan sekadar program keagamaan biasa.

“Ia menjadi bagian dari gerakan pembentukan karakter generasi muda Ponorog yang religius, cerdas, dan berdaya saing. Di beberapa sekolah, kegiatan tahfidz dilakukan setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, menjadi bagian dari budaya sekolah,” jelasnya.

Selain sektor keagamaan, Baihaki menjelaskan bahwa pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan juga menunjukkan tren membaik.

“Beberapa Puskesmas dan RSUD diperkuat dalam hal layanan dan fasilitas. Warga lebih mudah mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu antrean panjang, berkat digitalisasi sistem antrean dan tambahan tenaga medis,” tuturnya.

Sementara di sektor pendidikan, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dari sisi lama sekolah menjadi sorotan. Program kejar paket dan penyetaraan pendidikan terus digalakkan untuk menekan angka putus sekolah, terutama di wilayah pedesaan.

“Meski tingkat kepuasan publik tinggi, bukan berarti pekerjaan rumah selesai. Beberapa persoalan seperti pengangguran terbuka, perbaikan infrastruktur jalan desa, hingga pemberdayaan ekonomi mikro tetap harus menjadi prioritas,” imbuhnya.

Namun, setidaknya arah pembangunan sudah jelas. Pemerintahan Kang Giri dan Bunda Lisdyarita dinilai telah memberikan harapan baru dan menciptakan fondasi kokoh bagi masa depan Ponorogo.

“Rakyat tidak hanya melihat apa yang dikerjakan, tapi merasakan dampaknya. Dan itu yang membuat tingkat kepuasan tinggi,” tutupnya.

banner 780X90
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *