Akuratmedianews.com – Kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tuban tembus Rp144 miliar hingga Juni 2025. Nilai tersebut setara 4,1 persen dari total kredit yang telah digulirkan sebesar Rp3,5 triliun.
Branch Manager BRI Tuban, Mohammad Arief Prabowo menyebutkan bahwa rasio kredit bermasalah tersebut masih dalam kategori terkendali meskipun tetap menjadi perhatian serius bagi manajemen.
“Jadi di Tuban ini masih terjaga, kredit macetnya Rp144 miliar dari seluruh portofolio kredit Rp3,5 triliun,” ucap Arief, Jumat (4/7/2025).
Arief menjelaskan, penyebab kredit macet dipengaruhi berbagai faktor, baik eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, banyak nasabah yang kesulitan dalam mengelola usaha sehingga pendapatan yang diharapkan dari bisnis tersebut tidak mampu menutupi kewajiban angsuran.
“Usaha nasabah yang dibiayai dari kredit ini harusnya menghasilkan laba, agar bisa untuk mengangsur cicilan,” terangya.
Sementara dari sisi internal, Arief menyoroti kualitas sumber daya manusia (SDM) di lapangan. Ia mengakui bahwa tidak semua petugas memiliki kemampuan analisis yang sama dalam menilai kelayakan debitur.
“Kualitas petugas di lapangan ini kan beda-beda. Ada yang analisanya tajam, ada yang enggak,” katanya.
Tak hanya itu, mantan Pimpinan BRI Cabang Bangkalan Madura tersebut juga menyinggung adanya praktik pencaloan dalam proses penentuan calon debitur.
“Para calo ini biasanya nasabah yang kenal dengan petugas BRI, kemudian mereka merekomendasikan calon debitur,” ungkapnya.
Guna menekan angka kredit bermasalah, pihak bank plat merah tersebut terus melakukan evaluasi terhadap proses pemberian kredit, termasuk peningkatan kapasitas SDM dan memperketat seleksi debitur.(*)










