Akuratmedianews.com – Stadion Pusaka Karangan, Wiyung, Kota Surabaya menjadi titik temu aspirasi pelaku dan pemerhati sepak bola dalam reses Anggota Komisi X DPR RI Dapil 1 Jawa Timur (Jatim) Ahmad Dhani Prasetyo pada Selasa (15/4/2025) kemarin. Momentum ini diharapkan menjadi langkah awal peningkatan sepak bola usia dini dan solusi atas berbagai kendala yang dihadapi.
Anggota Komisi X DPR RI Dapil 1 Jawa Timur Ahmad Dhani Prasetyo mengungkapkan bahwa kunjungan kerjanya untuk menyerap aspirasi pelaku dan pemerhati sepak bola Surabaya. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan olahraga usia dini. Ia pun juga menyoroti kondisi lapangan sepak bola Surabaya yang tidak layak dan kurang terawat.
“Keterbatasan fasilitas latihan, khususnya bagi SSB, menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut. Usulan pembentukan Kementerian Sepak Bola menguat demi pembinaan yang lebih terarah, mengingat cakupan Kemenpora yang luas,” ujarnya, dalam keterangan resmi diterima oleh redaksi di Surabaya pada Rabu (16/4/2025).
“Selain itu, dukungan konkret dari DPR RI untuk pembangunan dan pemerataan lapangan sepak bola yang memadai sangat diharapkan,” tambahnya.
Ahmad Dhani juga menyinggung kebijakan hari sekolah antara Sidoarjo dan Surabaya, di mana Sidoarjo masih banyak menerapkan enam hari sementara kota Surabaya lima hari. Ia pun juga menyoroti kendala partisipasi siswa dalam kompetisi olahraga akibat kebijakan sekolah, mendesak perlunya regulasi pemerintah.
“Aspirasi masyarakat ini akan diteruskan kepada Bupati dan Dinas Pendidikan setempat. Kami juga menyoroti kesulitan siswa berprestasi di bidang olahraga dalam memperoleh izin sekolah untuk berkompetisi. Untuk itu, diperlukan regulasi atau surat edaran dari instansi terkait agar sekolah lebih mendukung potensi siswa tersebut,” kata Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani juga mengungkapkan, sejumlah persoalan krusial terkait pembinaan sepak bola usia dini. Ia pun menilai perhatian pemerintah terhadap Sekolah Sepak Bola (SSB) masih minim dan mendesak adanya program sertifikasi pelatih sebagai bentuk pengakuan dan dukungan, termasuk potensi insentif atau gaji.
“Meskipun terdapat 64 SSB aktif di Surabaya, berbagai kendala masih menghimpit perkembangan mereka,” ungkapnya.
Ahmad Dhani menuturkan bahwa masalah biaya dan akses terhadap lapangan sepak bola. Ia pun mencontohkan, mahalnya biaya sewa lapangan seperti di Wiyung yang mencapai Rp80 juta per tahun, dinilai memberatkan banyak SSB.
“Oleh karena itu, ia berharap lapangan milik pemerintah dapat diakses secara gratis atau melalui subsidi sebagai bagian integral dari program pembinaan. Selain itu, kami juga menyinggung biaya turnamen usia dini seperti Piala Soeratin U-20 yang masih membebani peserta, serta perlunya standar dukungan minimal dari pemerintah berupa pengadaan perlengkapan dan fasilitas pendukung pertandingan,” imbuh Politisi Partai Gerindra.
Isu pemerataan lapangan sepak bola antar-kelurahan juga menjadi perhatian Ahmad Dhani. Ia juga menyoroti ketidakseimbangan distribusi lapangan dan beban perawatan yang seringkali dilimpahkan ke tingkat kelurahan tanpa dukungan memadai.
Untuk mengatasi hal ini, Ahmad Dhani juga mengusulkan kebijakan 1 Kelurahan 1 Lapangan Sepak Bola, guna meningkatkan akses bermain yang aman dan terstruktur bagi anak-anak, terutama dari keluarga kurang mampu. Dhani juga berharap adanya dukungan dari tokoh publik dan masyarakat yang peduli sepak bola untuk membentuk program atau dana pembinaan sepak bola usia dini di Surabaya.
Menindaklanjuti kunjungan kerja reses di Surabaya, Komisi X DPR RI melalui Ahmad Dhani Prasetyo menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi pelaku dan pemerhati sepak bola.
“Sejumlah usulan konkret akan segera diteruskan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta pemerintah daerah terkait. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap berbagai masukan yang diterima selama reses, dengan harapan dapat mengakselerasi perkembangan sepak bola, khususnya di tingkat usia dini,” tukas Ahmad Dhani.
Musisi Dewa 19 Ahmad Dhani juga mendorong pembentukan regulasi yang berpihak serta program afirmatif yang secara khusus menyasar para pelatih dan atlet muda berprestasi.
“Selain itu, desakan juga dilayangkan kepada Pemerintah Kota Surabaya dan daerah sekitarnya untuk lebih serius dalam penyediaan fasilitas lapangan sepak bola yang merata di setiap kelurahan. Ketersediaan infrastruktur yang memadai diyakini menjadi fondasi penting bagi pembinaan bibit-bibit unggul sejak usia dini,” sebut Ahmad Dhani.
Selain infrastruktur, Ahmad Dhani juga memberikan dukungan terhadap Sekolah Sepak Bola (SSB) juga menjadi perhatian utama.
“Komisi X DPR RI mendesak adanya bantuan sarana dan prasarana yang memadai untuk SSB, termasuk mempertimbangkan pemberian subsidi biaya kompetisi dan sewa lapangan. Bahkan, wacana pembentukan entitas khusus atau unit kerja pemerintah yang secara spesifik menangani pengembangan sepak bola usia dini turut menjadi pertimbangan serius sebagai langkah strategis jangka panjang,” pungkasnya.