Akuratmedianews.com – Sebulan lalu, harga kelapa parut mengalami naik turun dan sempat membuat heboh di kalangan emak-emak rumah tangga. Kini, harga kelapa parut sudah mengalami normal. Harga kelapa menjadi hal tidak boleh dilewatkan, karena akan berpengaruh pada pengeluaran belanja harian emak-emak di Tuban.
Saat ini, harga kelapa parut di kabupaten Tuban dikisaran Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per biji kelapa. Sebulan lalu sudah mencapai dengan harga Rp25.000 – Rp30.000 per bijinya. Artinya, penurunan harga kelapa tersebut cukup signifikan dan juga pengaruh positif di pasar. Mengingat, penjualan juga semakin naik semakin stabi.
Seorang pedagang Pasar Tradisional Kerek Tuban Warmi mengatakan peningkatan harga kelapat parut waktu itu karena dipengarugi oleh penutupan pelabuhan gilimanuk bersamaan dengan hari raya nyepi, sehingga mengakibatkan terganggunya rantai pasok kelapa paru dari pulau Bali ke pulau Jawa.
“Saat itu bersamaan dengan hari raya nyepi di Tuban. Juga, merayakan hari raya ketupat sehingga permintaan kelapa naik tajam di hari tersebut dan mendorong harga semakin tinggi,” ujarnya, saat dikonfirmasi wartawan Akurat Media News di Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, senin (28/4/2025).
Warmi menjelaskan bahwa harga kelapa parut sudah mengalami harga normal atau stabil, bahkan harga normal tersebut bisa menjual 1000 per biji di pasar tersebut.
“Saat ini, harga kelapa parut Tuban kembali normal dikisaran harga Rp15.000 sampai Rp20.000 per bijinya. Bahkan, saya sendiri menjual kelapa parut di angkat normal bisa mencapai 1000 biji selama di pasar tersebut,” kata Warmi.
Menurut Warmi, ada beberapa faktor dapat mempengaruhi harga kelapa parut sering berubah-ubah karena juga bagian dari kebutuhan pokok masyarakat, sehingga melakukan pengawasan dan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas pasar diperlukan.
“Harga kelapa ini bisa berubah-ubah di setiap pasar. Harga diatas merupakan harga rata-rata di Tuban tersebut,” imbuhnya.