
Probolinggo AMN – Sampai Rabu (7/4/2021), hari keenam pelaksanaan kegiatan Pendataan Keluarga (PK) 2021 di Kabupaten Probolinggo telah berhasil mendata sebanyak 107.000 KK. Atau sepertiga dari 383.551 jumlah KK yang menjadi target pendataan tersebut.
Atas perolehan yang sangat melejit tersebut, Kabupaten Probolinggo untuk sementara ini tercatat sebagai daerah dengan angka capaian tertinggi di Jawa Timur pada kegiatan PK 2021.
Hal ini dilaporkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yulianto kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono, Rabu (7/4/2021) saat menerima kunjungan para petugas pendata di rumah kediamannya Dusun Banjar Desa Randupitu Kecamatan Gending. Pendataan kali ini sekaligus untuk mewakili kalangan tokoh pejabat publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Adanya tambahan indikator stunting pada pendataan kali ini lanjut Sekda Soeparwiyono, tentunya sesuai dengan apa yang menjadi Instruksi Presiden kepada BKKBN untuk menjadi koordinator penanggung jawab pada program penurunan stunting di Indonesia.
“Data dari indikator tambahan ini jika bisa terkumpul secara valid, akurat dan lengkap, akan sangat bermanfaat bagi kita untuk mengetahui posisi stunting di Kabupaten Probolinggo. Tentu hal ini akan menghasilkan suatu kebijakan pembangunan yang lebih tepat dan akurat di Kabupaten Probolinggo, terutama di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara Kepala DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto dalam laporannya mengemukakan bahwa sebenarnya pihaknya menargetkan maksimal 150 ribu keluarga terdata pada hari ke enam. “Hal ini sangat mungkin karena DPPKB saat ini memiliki sebanyak 2.557 orang kader pendata, dengan asumsi satu kader mampu mendata 10 kelurga per hari dengan akumulasi perolehan data 25 ribu per hari,” katanya.
Anang menjelaskan, hambatannya ada pada beberapa kecamatan di dataran tinggi yang terpaksa harus menggunakan metode offline dengan pengisian formulir. Sehingga ada pekerjaan tambahan sebelum petugas melakukan input data di aplikasi.
“Kita berharap semua lancar dan sesuai dengan target karena memang proses entry data melalui aplikasi pusat harus antri dan bertahap karena memang serentak seluruh Indonesia. Sampai saat ini aplikasi yang tersedia update datanya belum bisa real-time, dari 107 ribu yang sudah kami entry ternyata di aplikasi hanya terupdate sekitar 50 ribu KK,” tandasnya.
Turut mendampingi petugas pendata dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan DPPKB Kabupaten Probolinggo dr. Liliek Ekowati, Kasi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga DPPKB Kabupaten Probolinggo Raditya Utomo serta Camat Gending Deny Kartika. (Udin)