Akuratmedianews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo resmi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 di Gedung Sasana Praja, Ponorogo, Rabu (30/4/2025).
Dalam forum strategis ini, filosofi Tri Sakti Bung Karno dikedepankan sebagai arah baru pembangunan lima tahun ke depan: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan bahwa Tri Sakti bukan sekadar jargon sejarah. “Pelibatan masyarakat secara aktif, pembangunan yang tidak bergantung pada kekuatan luar, dan menjadikan kebudayaan sebagai identitas adalah fondasi kita,” ujarnya.
“Sektor pertanian, pariwisata, dan kebudayaan lokal seperti Reog harus menjadi mesin penggerak ekonomi daerah,” kata dia.
RPJMD ini tak sekadar menjanjikan. Kepala Bappeda Litbang, Agus Sugiarto menegaskan bahwa dokumen ini disusun dengan menampung aspirasi lintas sektor, termasuk pokok-pokok pikiran DPRD. “Musrenbang bukan seremoni. Ia forum substantif untuk merumuskan langkah pembangunan yang menjawab kebutuhan riil masyarakat,” jelasnya.
Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Dwi Agus Prayitno turut menekankan bahwa pentingnya partisipasi publik dan peran dewan dalam menyerap serta memperjuangkan aspirasi masyarakat. Ia menyebut, DPRD siap menjadi jembatan emas untuk memastikan RPJMD tak hanya bagus di atas kertas, tetapi terwujud nyata.
“Isu strategis yang dibahas dalam Musrenbang ini mencakup tantangan global, risiko perubahan iklim, kemandirian pangan, hingga transformasi tata kelola digital. Tak ketinggalan, data capaian 2021–2024 juga menjadi refleksi: angka kemiskinan 9,11 persen, IPM yang ditargetkan meningkat dari 73,70 ke 76, serta prevalensi stunting sebesar 8 persen,” imbuh Dwi.
Dwi Agus menyoroti pentingnya sinergi anggaran dan program. Dalam dokumen pokok-pokok pikiran dewan, sembilan program unggulan bertajuk Nawa Dharma Nyata menjadi tumpuan arah kebijakan, mulai dari Pertanian Hebat hingga Desa Hebat.
“Musrenbang RPJMD kali ini menjadi penanda bahwa Ponorogo tengah membangun bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga pondasi ideologis, sosial, dan budaya untuk masa depan. Seperti Tri Sakti yang dicetuskan Bung Karno, RPJMD 2025–2029 diharapkan menjadi pedoman yang membumi, namun berpandangan jauh,” pungkasnya.